Friday, March 8, 2019

ISTRI DOSEN PALING HOT SAAT DI RANJANG


Urusan Ranjang Tante Siska memang Paling Hot Apa yang akan kuceritakan ini terjadi beberapa tahun yang lalu, sewaktu aku masih kuliah sebagai mahasiswa teknik di Bandung tahun 90an. Kejadiannya sendiri akan kuceritakan apa adanya, tetapi namanama dan lokasi aku ubah untuk menghormati privasi mereka yang terlibat.

https://abgsukasex.blogspot.com/ ISTRI DOSEN PALING HOT SAAT DI RANJANG


ISTRI DOSEN PALING HOT SAAT DI RANJANG




Menginjak tahun kedua kuliah, aku bermaksud pindah tempat kos yang lebih baik. Ini biasa, mahasiswa tahun pertama pasti dapat tempat kos yang asalasalan. Baru tahun berikutnya mereka bisa mendapat tempat kos yang lebih sesuai selera dan kebutuhan. Setelah hunting yang cukup melelahkan akhirnya aku mendapatkan tempat kos yang cukup nyaman di daerah Dago Utara. Untuk ukuran Bandung sekalipun, daerah ini termasuk sangat dingin apalagi di waktu malam. Kamar kosku berupa paviliun yang terpisah dari rumah utama. Ada dua kamar, yang bagian depan diisi oleh Rendi, mahasiswa kedokteran yang kutu buku dan rada cuek. Aku sendiri dapat yang bagian belakang, dekat dengan rumah utama.                                                                          
Bapak kosku, Om Rahmat adalah seorang dosen senior di beberapa perguruan tinggi. Istrinya, Tante Siska, wanita yang cukup menarik meskipun tidak terlalu cantik. Tingginya sekitar 163 cm dengan perawakan yang sedang, tidak kurus dan tidak gemuk. Untuk ukuran seorang wanita dengan 2 anak, tubuh Tante Siska cukup terawat dengan baik dan tampak awet muda meski sudah berusia di atas 40 tahun. Maklumlah, Tante Siska rajin ikut kelas aerobik. Kedua anak mereka kuliah di luar negeri dan hanya pulang pada akhir tahun ajaran.
Karena kesibukannya sebagai dosen di beberapa perguruan tinggi, Om Rahmat agak jarang di rumah. Tapi Tante Siska cukup ramah dan sering mengajak kami ngobrol pada saatsaat luang sehingga aku pribadi merasa betah tinggal di rumahnya. Mungkin karena Rendi agak cuek dan selalu sibuk dengan kuliahnya, Tante Siska akhirnya lebih akrab denganku. Aku sendiri sampai saat itu belum pernah berpikir untuk lebih jauh dari sekedar teman ngobrol dan curhat. Tapi rupanya tidak demikian dengan Tante Siska.
Doni, kamu masih ada kuliah hari ini?, tanya Tante Siska suatu hari.
Enggak tante
Kalau begitu bisa anterin tante ke aerobik?
Oh, bisa tante
Tante Siska tampak seksi dengan pakaian aerobiknya, lekuklekuk tubuhnya terlihat dengan jelas. Kamipun meluncur menuju tempat aerobik dengan menggunakan mobil Kijang Putih milik Tante Siska. Di sepanjang jalan Tante Siska banyak mengeluh tentang Om Rahmat yang semakin jarang di rumah.
Om Rahmat itu egois dan gila kerja, padahal gajinya sudah lebih dari cukup tapi terus saja menerima ditawari jadi dosen tamu dimanamana
Yach, sabar aja tante.. itu semua kan demi tante dan anakanak juga, kataku mencoba menghibur.
Ah..Doni, kalau orang sudah berumah tangga, kebutuhan itu bukan cuma materi, tapi juga yang lain. Dan itu yang sangat kurang tante dapatkan dari Om.
Tibatiba tangan Tante Siska menyentuh paha kiriku dengan lembut,
Biarpun begini, tante juga seorang wanita yang butuh belaian seorang lakilaki tante masih butuh itu dan sayangnya Om kurang peduli.
Aku menoleh sejenak dan kulihat Tante Siska menatapku dengan tersenyum. Tante Siska terus mengeluselus pahaku di sepanjang perjalanan. Aku tidak berani bereaksi apaapa, takut membuat Tante Siska tersinggung atau disangka kurang ajar.
Keluar dari kelas aerobik sekitar jam 4 sore, Tante Siska tampak segar dan bersemangat. Tubuhnya yang lembab karena keringat membuatnya tampak lebih seksi.
Don, waktu latihan tadi tadi punggung tante agak terkilir kamu bisa tolong pijitin tante kan? katanya sambil menutup pintu mobil.
Iya sedikitsedikit bisa tante, kataku sambil mengangguk. Aku mulai merasa Tante Siska menginginkan yang lebih jauh dari sekedar teman ngobrol dan curhat. Terus terang ini suatu pengalaman baru bagiku dan aku tidak tahu bagaimana harus menyikapinya. Sepanjang jalan pulang kami tidak banyak bicara, kami sibuk dengan pikiran dan khayalan masingmasing tentang apa yang mungkin terjadi nanti.
Setelah sampai di rumah, Tante Siska langsung mengajakku ke kamarnya. Dikuncinya pintu kamar dan kemudian Tante Siska langsung mandi. Entah sengaja atau tidak, pintu kamar mandinya dibiarkan sedikit terbuka. Jelas Tante Siska sudah memberiku lampu kuning untuk melakukan apapun yang diinginkan seorang lakilaki pada wanita. Tetapi aku masih tidak tahu harus berbuat apa, aku hanya terduduk diam di kursi meja rias.
Doni sayang tolong ambilkan handuk dong nada suara Tante Siska mulai manja.
Lalu kuambil handuk dari gantungan dan tanganku kusodorkan melalui pintu sambil berusaha untuk tidak melihat Tante Siska secara langsung. Sebenarnya ini tindakan bodoh, toh Tante Siska sendiri sudah memberi tanda lalu kenapa aku masih malumalu? Aku betulbetul salah tingkah. Tidak berapa lama kemudian Tante Siska keluar dari kamar mandi dengan tubuh dililit handuk dari dada sampai paha. Baru kali ini aku melihat Tante Siska dalam keadaan seperti ini, aku mulai terangsang dan sedikit bengong. Tante Siska hanya tersenyum melihat tingkah lakuku yang serba kikuk melihat keadaannya.
Nah, sekarang kamu pijitin tante ya ini pakai bodylotion katanya sambil berbaring tengkurap di tempat tidur. Dibukanya lilitan handuknya sehingga hanya tertinggal BH dan CDnya saja. Aku mulai menuangkan bodylotion ke punggung Tante Siska dan mulai memijit daerah punggungnya.
Tante, bagian mana yang sakit tanyaku berlagak polos.
Semuanya sayang semuanya dari atas sampai ke bawah. Bagian depan juga sakit lhonanti Doni pijit ya kata Tante Siska sambil tersenyum nakal.
Aku terus memijit punggung Tante Siska, sementara itu aku merasakan penisku mulai membesar. Aku berpikir sekarang saatnya menanggapi ajakan Tante Siska dengan aktif. Seumur hidupku baru kali inilah aku berkesempatan menyetubuhi seorang wanita. Meskipun demikian dari filmfilm BF yang pernah kutonton sedikit banyak aku tahu apa yang harus kuperbuat dan yang paling penting ikuti saja naluri
Tante sayang, tali BHnya boleh kubuka? kataku sambil mengelus pundaknya. Tante Siska menatapku sambil tersenyum dan mengangguk. Aku tahu betul Tante Siska sama sekali tidak sakit ataupun cedera, acara pijat ini cuma sarana untuk mengajakku bercinta. Setelah tali BHnya kubuka perlahanlahan kuarahkan kedua tanganku kearah payudaranya. Dengan hatihati kuremasremas payudaranya ahh lembut dan empuk. Tante Siska bereaksi, ia mulai terangsang dan pandangan matanya menatapku dengan sayu. Kualihkan tanganku ke bagian bawah, kuselipkan kedua tanganku ke dalam celana dalamnya sambil pelanpelan kuremas kedua pantatnya selama beberapa saat. Tante Siska dengan pasrah membiarkan aku mengeksplorasi tubuhnya. Kini tanganku mulai berani menjelajahi juga bagian depannya sambil mengusapusap daerah sekitar vaginanya dengan lembut. Jantungku brdebar kencang, inilah pertamakalinya aku menyentuh vagina wanita dewasa Perlahan tapi pasti kupelorotkan celana dalam Tante Siska.
Sekarang tubuh Tante Siska tertelungkup di tempat tidur tanpa selembar benangpun sungguh suatu pemandangan yang indah. Aku kagum sekaligus terangsang. Ingin rasanya segera menancapkan batang kemaluanku ke dalam lubang kewanitaannya. Aku memejamkan mata dan mencoba bernafas perlahan untuk mengontrol emosiku.
Seranganku berlanjut, kuselipkan tanganku diantara kedua pahanya dan kurasakan rambut kemaluannya yang cukup lebat. Jari tengahku mulai menjelajahi celah sempit dan basah yang ada di sana. Hangat sekali raanya. Kurasakan nafas Tante Siska mulai berat, tampaknya dia makin terangsang oleh perbuatanku.
Mmhh Doni kamu nakal ya katanya.
Tapi tante suka khan?
Mmhh.. terusin Don terusin tante suka sekali.
Jariku terus bergerilya di belahan vaginanya yang terasa lembut seperti sutra, dan akhirnya ujung jariku mulai menyentuh daging yang berbentuk bulat seperti kacang tapi kenyal seperti moci Cianjur. Itu klitoris Tante Siska. Dengan gerakan memutar yang lembut kupermainkan klitorisnya dengan jariku dan diapun mulai menggelinjang keenakan. Kurasakan tubuhnya sedikit bergetar tidak teratur. Sementara itu aku juga sudah semakin terangsang, dengan agak terburuburu pakaiankupun kubuka satupersatu hingga tidak ada selembar benangpun menutup tubuhku, sama seperti Tante Siska.
Kukecup leher Tante Siska dan dengan perlahan kubalikkan tubuhnya. Sesaat kupandangi keindahan tubuhnya yang seksi. Payudaranya cukup berisi dan tampak kencang dengan putingnya yang berwarna kecoklatan memberi pesona keindahan tersendiri. Tubuhnya putih mulus dan nyaris tanpa lemak, sungguhsungguh Tante Siska pandai merawat tubuhnya. Diantara kedua pahanya tampak bulubulu kemaluan yang agak basah, entah karena baru mandi atau karena cairan lain. Sementara itu belahan vaginanya samarsamar tampak di balik bulubulu tersebut. Aku tidak habis pikir bagaimana mungkin suaminya bisa sering meninggalkannya dan mengabaikan keindahan seperti ini.
Tante seksi sekali kataku terus terang memujinya. Kelihatan wajahnya langsung memerah.
Ah.. bisa aja kamu merayu tante kamu juga seksi lho Don lihat tuh burungmu sudah siap tempur ayo jangan bengong gitu terusin pijat seluruh badan tante., kata Tante Siska sambil tersenyum memperhatikan penisku yang sudah mengeras dan mendongak ke atas.
Aku mulai menjilati payudara Tante Siska sementara itu tangan kananku perlahanlahan mempermainkan vagina dan klitorisnya. Kujilati kedua bukit payudaranya dan sesekali kuhisap serta kuemut putingnya dengan lembut sambil kupermainkan dengan lidahku. Tante Siska tampak sangat menikmati permainan ini sementara tangannya meraba dan mempermainkan penisku.
Aku ingin sekali menjilati kewanitaan Tante Siska seperti dalam adegan film BF yag pernah kutonton. Perlahanlahan aku mengubah posisiku, sekarang aku berlutut di atas tempat tidur diantara kedua kaki Tante Siska. Dengan perlahan kubuka pahanya dan kulihat belahan vaginanya tampak merah dan basah. Dengan kedua ibu jariku kubuka bibir vaginanya dan terlihatlah liang kewanitaan Tante Siska yang sudah menanti untuk dipuaskan, sementara itu klitorisnya tampak menyembul indah di bagian atas vaginanya. Tanpa menunggu komando aku langsung mengarahkan mulutku ke arah vagina Tante Siska. Kujilati bibir vaginanya dan kemudian kumasukkan lidahku ke liang vaginanya yang terasa lembut dan basah. Mmhhh.. aahhh desahan nikmat keluar dari mulut Tante Siska saat lidahku menjilati klitorisnya. Sesekali klitorisnya kuemut dengan kedua bibirku sambil kupermainkan dengan lidah. Aroma khas vagina wanita dan kehangatannya membuatku makin bersemangat, sementara itu Tante Siska terus mendesahdesah keenakan. Sesekali jari tanganku ikut membantu masuk ke dalam lubang vaginanya.
Aduuh.. Donii enak sekali sayang iya sayang yang itu enak.. emmhh .. terus sayang pelanpelan sayang iya gitu sayang terus.. aduuh.. aahh mmhh.. katanya mencoba membimbingku sambil kedua tangannya terus menekan kepalaku ke selangkangannya. Tidak berapa lama kemudian pinggul Tante Siska mulai berkedutkedut, gerakannya terasa makin bertenaga, lalu pinggulnya majumundur dan berputarputar tak terkendali. Sementara itu kedua tangannya semakin keras mencengkeram rambutku.
Doni.. Tante mau keluaar aah.. uuh..aahhoooh. adduuh sayaaang Doniiii. terus jilat itu Don teruus aduuuh aduuuhtante keluaaar bersamaan dengan itu kepalaku dijepit oleh kedua pahanya sementara lidah dan bibirku terus terbenam menikmati kehangatan klitoris dan vaginanya yang tibatiba dibanjiri oleh cairan orgasmenya. Beberapa saat tubuh Tante Siska meregang dalam kenikmatan dan akhirnya terkulai lemas sambil matanya terpejam. Tampak bibir vaginanya yang merah merekah berdenyutdenyut dan basah penuh cairan.
Doni.. enak banget. sudah lama tante nggak ngerasain yang seperti ini katanya perlahan sambil membuka mata. Aku langsung merebahkan diri di samping Tante Siska, kubelai rambut Tante Siska lalu bibir kami beradu dalam percumbuan yang penuh nafsu. Kedua lidah kami saling melilit, perlahanlahan tanganku meraba dan mempermainkan pentil dan payudaranya. Tidak berapa lama kemudian tampaknya Tante Siska sudah mulai naik lagi. Nafasnya mulai memburu dan tangannya merabaraba penisku dan meremasremas kedua buah bola pingpongku.
Doni sayang sekarang gantian tante yang bikin kamu puas ya katanya sambil mengarahkan kepalanya ke arah selangkanganku. Tidak berapa lama kemudian Tante Siska mulai menjilati penisku, mulai dari arah pangkal kemudian perlahanlahan sampai ke ujung. Dipermainkannya kepala penisku dengan lidahnya. Wow.. nikmat sekali rasanya tanpa sadar aku mulai melenguhlenguh keenakan. Kemudian seluruh penisku dimasukkan ke dalam mulutnya. Tante Siska mengemut dan sekaligus mempermainkan batang kemaluanku dengan lidahnya. Kadang dihisapnya penisku kuatkuat sehingga tampak pipinya cekung. Kurasakan permainan oral Tante Siska sungguh luar biasa, sementara dia mengulum penisku dengan penuh nafsu seluruh tubuhku mulai bergetar menahan nikmat. Aku merasakan penisku mengeras dan membesar lebih dari biasanya, aku ingin mengeluarkan seluruh isinya ke dalam vagina Tante Siska. Aku sangat ingin merasakan nikmatnya vagina seorang wanita untuk pertama kali.
Tante Doni pengen masukin ke punya tante kataku sambil mencoba melepaskan penisku dari mulutnya. Tante Siska mengangguk setuju, lalu ia membiarkan penisku keluar dari mulutnya. Terserah Doni sayang keluarin aja semua isinya ke dalam veggie tante tante juga udah pengen banget ngerasain punya kamu di dalam sini.
Perlahan kurebahkan Tante Siska disebelahku, Tante Siska langsung membuka kedua pahanya mempersilahkan penisku masuk. Samarsamar kulihat belahan vaginanya yang merah. Dengan perlahan kubuka belahan vaginanya dan tampaklah lubang vagina Tante Siska yang begitu indah dan menggugah birahi dan membuat jantungku berdetak keras. Aku takut kehilangan kontrol melihat pemandangan yang baru pertama kali aku alami, aku berusaha keras mengatur nafasku supaya tidak terlarut dalam nafsu. Perlahanlahan kupermainkan klitorisnya dengan jempol sementara jari tengahku masuk ke lubang vaginanya. Tidak berapa lama kemudian Tante Siska mulai menggerakgerakkan pinggulnya, Doni sayang.. masukin punyamu sekarang, tante udah siap
Kuarahkan penisku yang sudah mengeras ke lubang vaginanya, aku sudah begitu bernafsu ingin segera menghujamkan batang penisku ke dalam vagina Tante Siska yang hangat. Tapi mungkin karena ini pengalaman pertamaku aku agak kesulitan untuk memasukkan penisku. Rupanya Tante Siska menyadari kesulitanku. Dia memandangku dengan tersenyum..
Ini pengalaman pertama ya Don.
Iya tante. jawabku malumalu.
Tenang aja nggak usah buruburu tante bantu katanya sambil memegang penisku. Diarahkannya kepala penisku ke dalam lubang vaginanya sambil tangan yang lain membuka bibir vaginanya, lalu dengan sedikit dorongan ke depanmasuklah kepala penisku ke dalam vaginanya. Rasanya hangat dan basah. sensasinya sungguh luar biasa.
Akhirnya perlahan tapi pasti kubenamkan seluruh penisku ke dalam vagina Tante Siska, aah.. nikmatnya. AaahhDonii.. eemh Tante Siska berbisik perlahan, dia juga merasakan kenikmatan yang sama. Sekalipun sudah diatas 40 tahun vagina Tante Siska masih terasa sempit, dindingdindingnya terasa kuat mencengkeram penisku. Aku merasakan vaginanya seperti meremas penisku dengan gerakan yang berirama. Luar biasa nikmat rasanya. Perlahan kugerakkan pinggulku turun naik, Tante Siska juga tidak mau kalah, pinggulnya bergerak turun naik mengimbangi gerakanku. Tangannya mencengkeram erat punggungku dan tanganku membelai rambutnya sambil meremasremas payudaranya yang empuk. Sementara itu bibir kami berpagutan dengan liar.
Baru beberapa menit saja aku sudah mulai merasa seluruh tubuhku bergetar dijalari sensasi nikmat yang luar biasa maklumlah ini pengalaman pertamaku kelihatannya tidak lama lagi aku akan mencapai puncak orgasme.
TanteDoni sudah hampir keluar. aaahuuh kataku berusaha keras menahan diri.
Terusin aja Don kita barengan yaa. tante juga udah mau keluar aahh Doni tusuk yang kuat Don tusuk sampai ujung sayang mmhh.
Katakata Tante Siska membuatku makin bernafsu dan aku menghujamkan penisku berkalikali dengan kuat dan cepat ke dalam vaginanya.
AduuhDoni udah nggak tahan lagi aku benarbenar sudah tidak dapat mengendalikan diri lagi, pantatku bergerak turun naik makin cepat dan penisku terasa membesar dan berdenyutdenyut bersiap mencapai puncak di dalam vagina Tante Siska. Sementara itu Tante Siska juga hampir mencapai orgasmenya yang kedua.
Ayoo Don tante juga mauahhhhahhh kamu ganas sekali. aaaahhh. Doniii. sekarang Don. keluarin sekarang Don tante udah nggak tahanmmmhhh.
Tante Siska juga mulai kehilangan kontrol, kedua kakinya dijepitkan melingkari pinggulku dan tangannya mencengkeram keras punggungku.
Dan kemudian aku melancarkan sebuah tusukan akhir yang maha dahsyat
Tanteaaaaaaaagh.Doni keluaaaar..aagh.. aku mendesah sambil memuncratkan seluruh spermaku ke dalam liang kenikmatan Tante Siska. Bersamaan dengan itu Tante Siskapun mengalami puncak orgasmenya,
Doniii. aduuuhtante jugaa.aaaah Im cumming honey aaaahh..aah.
Kami berpelukan lama sekali sementara penisku masih tertanam dengan kuat di dalam vagina Tante Siska. Ini sungguh pengalaman pertamaku yang luar biasa. aku betulbetul ingin meresapi sisasisa kenikmatan persetubuhan yang indah ini. Akhirnya aku mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, seluruh persendianku terasa lepas dari tempatnya. Kulepaskan pelukanku dan perlahanlahan kutarik penisku yang mulai sedikit melemah karena kehabisan energi. Lalu aku terbaring lemas di sebelah Tante Siska yang juga tergolek lemas dengan mata masih terpejam dan bibir bawahnya sedikit digigit. Kulihat dari celah vaginanya cairan spermaku meleleh melewati selasela pahanya. Rupanya cukup banyak juga spermaku muntah di dalam Tante Siska.
Tak lama kemudian Tante Siska membuka matanya dan tersenyum padaku,
Gimana sayangenak? katanya sambil menyeka sisa spermaku dengan handuk. Aku hanya mengangguk sambil mengecup bibirnya.
Tante nggak nyangka kalau kamu ternyata baru pertama kali makinglove. Soalnya waktu foreplay tadi nggak kelihatan, baru waktu mau masukin penis tante tahu kalau kamu belum pengalaman. By the way, Tante senang sekali bisa dapat perjaka tingting seperti kamu. Tante betulbetul menikmati permainan ini. Kapankapan kalau ada kesempatan kita main lagi mau Don?
Aku hanya diam tersenyum, betapa tololnya kalau aku jawab tidak. Tante Siska membaringkan kepalanya di dadaku, kami terdiam menikmati perasaan kami masingmasing selama beberapa saat. Tapi tidak sampai 5 menit, energiku mulai kembali. Tubuh wanita matang yang bugil dan tergolek dipelukanku membuat aku kembali terangsang, perlahanlahan penisku mulai membesar. Tangan kananku kembali meraba payudara Tante Siska dan membelainya perlahan. Dia memandangku dan tersenyum, tangannya meraih penisku yang sudah kembali membesar sempurna dan digenggamnya eraterat.
Sudah siap lagi sayang? Sekarang tante mau di atas ya? katanya sambil mengangkangi aku. Dibimbingnya penisku ke arah lubang vaginanya yang masih basah oleh spermaku. Kali ini dengan lancar penisku langsung meluncur masuk ke dalam vagina Tante Siska yang sudah sangat basah dan licin. Kini Tante Siska duduk diatas badanku dengan penisku terbenam dalamdalam di vaginanya. Tangannya mencengkeram lenganku dan kepalanya menengadah ke atas dengan mata terpejam menahan nikmat.
AahhDoni penismu sampai ke ujung uuh. mmhh aahhh katanya mendesahdesah. Gerakan Tante Siska perlahan tapi penuh energi, setiap dorongannya selalu dilakukan dengan penuh energi sehingga membuat penisku terasa masuk begitu dalam di liang vaginanya. Pantat Tante Siska terus bergerak naik turun dan berputarputar, kadangkadang diangkatnya cukup tinggi sehingga penisku hampir terlepas lalu dibenamkan lagi dengan kuat. Sementara itu aku menikmati goyangan payudaranya yang terombangambing naikturun mengikuti irama gerakan binal Tante Siska. Kuremasremas payudaranya dan kupermainkan pentilnya sehingga membuat Tante Siska makin bergairah. Gerakan Tante Siska makin lama makin kuat dan dia betulbetul melupakan statusnya sebagai seorang istri dosen yang terhormat. Saat itu dia menampilkan dirinya yang sesungguhnya dan apa adanya seorang wanita yang sedang dalam puncak birahi dan haus akan kenikmatan. Akhirnya gerakan kami mulai makin liar dan tak terkontrol
Doni tante sudah mau keluar lagi. aaah mmmhh.. uuuughhh
Ayoo tante Doni juga udah nggak tahan
Akhirnya dengan sebuah sentakan yang kuat Tante Siska menekan seluruh berat badannya ke bawah dan penisku tertancap jauh ke dalam liang vaginanya sambil memuncratkan seluruh muatan Tangan Tante Siska mencengkeram keras dadaku, badannya melengkung kaku dan mulutnya terbuka dengan gigi yang terkatup rapat serta matanya terpejam menahan nikmat. Setelah beberapa saat akhirnya Tante Siska merebahkan tubuhnya di atasku, kami berdua terkulai lemas kelelahan. Malam itu untuk pertama kalinya aku tidur di dalam kamar Tante Siska karena dia tidak mengijinkan aku kembali ke kamar. Kami tidur berdekapan tanpa sehelai busanapun. Pagi harinya kami kembali melakukan persetubuhan dengan liar Tante Siska seolaholah ingin memuaskan seluruh kerinduannya akan kenikmatan yang jarang didapat dari suaminya.
Semenjak saat itu kami sering sekali melakukannya dalam berbagai kesempatan. Kadang di kamarku, kadang di kamar Tante Siska, atau sesekali kami ganti suasana dengan menyewa kamar hotel di daerah Lembang untuk kencan shorttime. Kalau aku sedang horny dan ada kesempatan, aku mendatangi Tante Siska dan mengelus pantatnya atau mencium lehernya. Kalau OK Tante Siska pasti langsung menggandeng tanganku dan mengajakku masuk ke kamar. Sebaliknya kalau Tante Siska yang horny, dia tidak sungkansungkan datang ke kamarku dan langsung menciumi aku untuk mengajakku bercinta.
Semenjak berhasil merenggut keperjakaanku Tante Siska tidak lagi cemberut dan uringuringan kalau Om Rahmat pergi tugas mengajar ke luar kota. Malah kelihatannya Tante Siska justru mengharapkan Om Rahmat seringsering tugas di luar kota karena dengan demikian dia bisa bebas bersamaku. Dan akupun juga semakin betah tinggal di rumah Tante Siska.
Pernah suatu malam setelah Om Rahmat berangkat keluar kota, Tante Siska masuk ke kamarku dengan mengenakan daster. Dipeluknya aku dari belakang dan tangannya langsung menggerayangi selangkanganku. Aku menyambut dengan mencumbu bibirnya dan membaringkannya di tempat tidur. Saat kuraba payudaranya ternyata Tante Siska sudah tidak memakai BH, dan ketika kuangkat dasternya ternyata dia juga tidak memakai celana dalam lagi. Bibir vaginanya tampak merah dan bulubulunya basah oleh lendir. Samarsamar kulihat sisasisa lelehan sperma dengan baunya yang khas masih tampak disana, rupanya Tante Siska baru saja bertempur dengan suaminya dan Tante Siska belum merasa puas. Langsung saja kubuka celanaku dan penis yang sudah mengeras langsung menyembul menantang minta dimasukkan ke dalam liang kenikmatan. Tante Siska menanggapi tantangan penisku dengan mengangkangkan kakinya. Ia langsung membuka bibir vaginanya dengan kedua tangannya sehingga tampaklah belahan lubang vaginanya yang merekah merah.
Masukin punyamu sekarang ke lubang tante sayang.. katanya dengan nafas yang berat dan mata sayu.
Karena aku rasa Tante Siska sudah sangat horny, tanpa banyak basabasi dan foreplay lagi aku langsung menancapkan batang penisku ke dalam vagina Tante Siska dan kami bergumul dengan liar selama hampir 5 jam! Kami bersetubuh dengan berbagai macam gaya, aku diatas, Tante Siska diatas, doggystyle, gaya 69, kadang sambil berdiri dengan satu kaki di atas tempat tidur, lalu duduk berhadapan di pinggir ranjang, atau berganti posisi dengan Tante Siska membelakangi aku, sesekali kami melakukan di atas meja belajarku dengan kedua kaki Tante Siska diangkat dan dibuka lebarlebar, dan masih banyak lagi. Aku tidak ingat apa masih ada gaya persetubuhan yang belum kami lakukan malam itu. Dinginnya hawa Dago Utara di waktu malam tidak lagi kami rasakan, yang ada hanya kehangatan yang menggetarkan dua insan dan membuat kami basah oleh keringat yang mengucur deras. Begitu liarnya persetubuhan kami sampaisampai aku mengalami empat kali orgasme yang begitu menguras energi dan Tante Siska entah berapa kali. Yang jelas setelah selesai, Tante Siska hampir tidak bisa bangun dari tempat tidurku karena kakinya lemas dan gemetaran sementara vaginanya begitu basah oleh lendir dan sangat merah. Seingatku itulah malam paling liar diantara malammalam liar lain yang pernah kulalui bersama Tante Siska.
Petualanganku dengan Tante Siska berjalan cukup lama, 2 tahun, sampai akhirnya kami merasa Om Rahmat mulai curiga dengan perselingkuhan kami. Sebagai jalan terbaik aku memutuskan untuk pindah kos sebelum keadaan menjadi buruk. Tetapi meskipun demikian, kami masih tetap saling bertemu paling sedikit sebulan sekali untuk melepas rindu dan nafsu. Hal ini berjalan terus sampai aku lulus kuliah dan kembali ke Jakarta. Bahkan sekarang setelah aku beristri, kalau sedang mendapat tugas ke Bandung aku masih menyempatkan diri menemui Tante Siska yang nafsu dan gairahnya seolah tidak pernah berkurang oleh umurnya yang kini sudah kepala lima.




Share:

0 comments:

Post a Comment

Sample Text

Copyright © ABG SUKA SEX | Powered by Blogger Design by ronangelo | Blogger Theme by NewBloggerThemes.com